:) Satyaku ku dharmakan dharmaku kubaktikan :)

scout camp mahato

shatni.rani.maya.istiana.regina.and afni

panitia konsumsi

perkemahan bhakti dan pelantikan penegak,bantara dan laksana di smk YAPIM

mizra junaidi dan andalan cabang rokan hulu

oreantasi kamabigus kwartir ranting tambusai utara

Kamis, 10 April 2014

SEJARAH PRAMUKA RIAU


Tahun 1961, Ibukota Provinsi Riau berada pada masa peralihan Pusat Pemerintahan Daerah TK I  Provinsi Riau, yang semula berada di Tanjung Pinang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor Des. 52/I/44.25 tanggal 20 Januari 1959  Ibukota Provinsi Riau  dari Tanjung Pinang pindah ke Pekanbaru.  Pada saat diterbitkan  Kepres RI nomor 238 tahun 1961 tentang pembentukan Gerakan Pramuka, proses  perpindahan Ibukota Provinsi Riau belum selesai. Kota Pekanbaru  yang sebelumnya hanya berstatus kota Praja  tidak memiliki fasilitas fisik yang memadai  menyebabkan tidak semua perangkat Pemda Tk I memindahkan kegiatannya  maupun personilnya. Gedung perkantoran tidak semua tersedia sehingga masih banyak menumpang di rumah-rumah penduduk dan ruko.
            Keberadaan Gerakan Pramuka di daerah Riau diawali dengan terbentuknya Kwartir Cabang di Tanjung Pinang  tanggal 29 Mei 1961 yang diresmikan / dilantik pada tanggal 17 Juli 1961 oleh PANGDAMAR ( Panglima Daerah Maritim) II Tanjung Pinang. Setelah Ibukota Provinsi Riau pindah ke Pekanbaru  Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Riau baru dibentuk sekitar tanggal 1 Juli 1961 dengan susunan personil yakni Kapten Amiruddin sebagai Ketua Kwarda Riau dan Imam Satoto Abdulkahar sebagai Andalan  Daerah Urusan Sekretariat. Siapa yang melantik kapan dilantik tidak diketahui, hanya prakarsa pembentuknya adalah A.Muin Sadjoko anggota BPH ( Badan Pemerintah Harian ) Gubernur Kepala Daerah Tk I Riau.
            Pada bulan Agustus 1961, di Rengat Ibukota Kabupaten Indragiri, Bupati Masnoer bersama tokoh-tokoh  pandu membentuk Kwarcab  Gerakan Pramuka  Indragiri  dan dilantik serta diresmikan tanggal 17 Agustus 1961 bertepatan HUT RI ke 16. Setelah itu sampai dengan akhir tahun 1961 tidak ada perkembangan organisasi Gerakan Pramuka di daerah Riau.  Pada  tanggal 7 – 9 April 1962  Kwarda Riau mengirim utusan untuk mengikuti APUNDA I  (Musyawarah Andalan Pusat dan Daerah) yang terdiri dari beberapa orang   termasuk didalamnya Ka.Kwarda Riau Kapten Amiruddin, Imam Satoto  dkk. Sekembalinya ke kota Praja Pekanbaru dibentuk  Kwarcab, siapa ketua  dan pengurusnya serta siapa melantik tidak diperoleh informasi taupun nama.
            Sampai tahun 1964  tidak ada juga perkembangan  yang berarti dalam Gerakan Pramuka. Pada tanggal 12 Agustus 1965 berdiri / terbentuk Kwarcab Indragiri Hilir dengan Ibukota Tembilahan, ini merupakan pemekaran kabupten Indragiri. Ketua Kwarcab Inhil pertama ialah Ahmad Muhammad, pelantikan dilakukan R Soebrantas  selaku Ketua Kamabida dan Gubernur Riau pada masa itu.
            Pada bulan septembner 1965 terjadi pergolakan politik yang kita kenal dengan peristiwa G 30 S. Sehingga kondisi tidak menentu, keadaan ini menjaadikan organisasi Gerakan Pramuka juga menjadi tidak menentu pula. Para tokoh Pramuka meminta kepada Gubernur  Riau untuk dapat memperhatikan masalah  tersebut dengan upaya nyata dan dipandang efektif, yaitu melalui guru-guru dari tingkat SD, SMP dan SMA serta Perguruan Tinggi. Keinginan tersebut ditanggapi Pemerintah Daerah Tk I Riau dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur selaku Kepala Markas Daerah Pertahan Sipil / HAMRA IV Riau  nomor : MD/IV/035/SK/65 tanggal 8 November 1965 tentang Panitia Perumusan Pola Pembinaan Gerakan Pramuka di Sekolah/Perguruan Tinggi, dengan Ketua Panitia ini adalah  S. Penjaitan dari perwakilan Departemen P dan K Provinsi Riau, Drs. Mukhtar Lufti dari IKIP Jakarta  sebagai Wakil Ketua, Imam Satoto Abdul Kahar  dari Kwarda Riau sebagai Sekretaris.
            Dengan adanya pola pembinaan Gerakan Pramuka di sekolah/Perguruan Tinggi maka terbentuklah Gugus Depan (GUDEP) di SD, SMP dan SMA di seluruh Riau. Sementara di Perguruan Tinggi sekitar 10 tahun kemudian (1975) baru terbentuk Gugus Depan. Sampai tahun 1966 di daerah Riau sudah terbentuk 5 Kwarcab yakni Kepulauan Riau (Kepri) di Tanjung Pinang, Indragiri Hulu di Rengat, Indragiri Hilir di Tembilahan, Pekanbaru, Kampar di Bangkinang, sedangkan Kwarcab Bengkalis  baru terbentuk tahun 1967  dengan Ketua Kwaracab adalah Letnan I Tuwono.
            Pada tahun 1972 di Dumai salah satu kecamatan kabupaten Bengkalis yang dipersiapkan menjadi Kota Madya mendesak Kwarcab Bengkalis supaya Dumai memiliki Kwarcab sendiri dengan pertimbangan bahwa sejak tahun 1964 kegiatan Gerakan Pramuka di Dumai sudah dilaksanakan. Akhirnya setelah melalui proses Musyawarah Cabang dan dilaporkan ke Kwarda Riau  pembentukan Kwarcab Dumai  disetujui kemudian  dikukuhkan /dilantik  pada tahun 1972 oleh R. Soebrantas. Sampai tahun1985  Kota Administratif yang memiliki Kwarcab sendiri hanya Kota Dumai. Pada tahun 1985 kota Batam berpisah Kwarcab dari  Kepulauan Riau.
            Kemudian seiring waktu, Gerakan Pramuka di Riau terus berkembang dan mengikuti acara/kegiatan baik bersifat nasional ataupun internasional sampai pemekaran kabupaten, maka secara langsung terbentuk pula Kwarcab-Kwarcab baru di Provinsi Riau.

Contoh naskah api unggun




GERAKAN PRAMUKA
GUDEP: 09-129-09-130
AMBALAN SISINGAMANGARAJA/R.A KARTINI
SMK YAPIM TAMBUSAI UTARA
Alamat: Jln. Sultan Zainal AbidinSyah


NASKAH API UNGGUN

ASSALAMUALAIKUM WR.WB.

Ø  Putra             : Dihalaman yang hening dan sunyi, kita berkumpul membentuk lingkaran
·         Putri              : mepererat rasa persaudaraan, agar kasih sayang yang tetap terpatri di hati
Ø  Putra             : kita saling kehilangan arah, agar kita tak tertusuk panah, maka kita perlu pemimpin upacara.
v  Pemipin upacara memasuki arena api unggun
·         Putri              : kapal sudah tertambat di dermaga makna, lalu kita lempar sauh agar mudah tuk berlabuh
Ø  Putra             : kami tak kan bisa hidup sendiri, kami bisa berbuat untuk gerakan pramuka tak kan sempurna bila kami tak dibantu kakak Pembina
·         Putri              : jemputlah kakak yang telah banyak membantuk kita, untuk hadir di tengah – tengah kita. Agar kita tenang dalam melakukan kegiatan
·         Pembina upacara memasuki lapangan
Ø  Putra             : malam ini kita berkumpul untuk melakukan upacara api unggun
·         Putri              : yang diawali dengan laporan pemimpin upacara
v  Laporan
Ø  Putra             : Kita terkadang hanya bisa menucapkan, namun kita sering tak menghayati
·         Putri              : apalagi mengenalkan nilai – nilai yang ada dalam dasadarma, cobalah renungkan
Ø  Putra             : bagaimana bila kita bisa menjadi panutan sedang kita sendiri tak pernah berbuat
·         Putri              :  Kita masuki acara api unggun ini, dengan penyalaan obor utama yang diikuti dengan api – api dasadarma
v  Penyalaan obor utama dan petugas pembawa obor memasuki arena
Ø  Putra             : pembakaran api unggun diawali oleh Pembina upacara
·         Putri              : dan dilanjutkan dengan pengucapan dasadarma
v  Pembakaran api unggun

Ø  Putra             : Api – api dasadarma guguhlah hati kami agar kami dapat menghayati dan mengamalkan nilai luhur dasadarma
·         Putri              : berilah kami semangat seperti kobaran api dasadarma
Ø  Putra             : api semangat akan membakar gairah mudamu yang menggebu, tonggak telah terpancang lanjutkan perjuangan
·         Putri              : tanpa kenal putus asa, kita mengatur langkah membuka kata tanpa makna, takluk dunia fana
Ø  Putra             : kakak jangan tinggalkan kami, karna kami bukan apa – apa , banyak yang harus kami lakukan tapi tanpa bimbingan mu tak ada yang dapat kami perbuat
·         Putri              : Kakak……kami masih butuh petuahmu, yang dapat menggugah kami untuk berbuat, untuk itu marilah kita dengarkan amanat Pembina upacara
v  Amanat Pembina upacara
Ø  Putra             : dikala kami suka terkadang kami lupa, dikala kami berduka  selalu menyebut namamu
·         Putri              :  Tuhan bimbinglah kami agar tetap dijalanmu untuk itu terimalah do’a yang kami panjatkan
v  Do’a
Ø  Putra             : ada pertemuan pasti ada perpisahan, ada awal pasti ada akhirnya
·         Putri              : tapi kami ingin akhir dari acara api unggun ini, bukanlah akhir dari pengabdian kami pada gerakan pramuka
Ø  Putra             : kita telah melaksanakan acara pokok api unggun dan untuk menandai berakhirnya acara ini kita dengarkan laporan pemimpin upacara
v  Laporan pemimpin upacara
·         Putri              :  Kakak Pembina upacara dapat meninggalkan acara api unggun namun kami masih mengharapkan kakak Pembina untuk dalam lingkaran persaudaraan walaupun acara telah usai
Ø  Putra - putri     :        Acara api unggun telah usai, semoga tuhan yang maha esa memberikan limpahan taufik dan hidayahnya pada kita semua, amin yarobbal alamin, terima kasih


ASSALAMUALAIKUM WR.WB.

Rabu, 09 April 2014

permainan outbon



Permainan Outbound
SMK YAPIM TAMBUSAI UTARA
                                                                                       Halomoan siregar
                                                                                        Medan 10/04/2014
  1. Ular buta
Dengan berbaris berbanjar maka di ibaratkan peserta adalah seekor ular yang panjang. tetapi seluruh peserta akan di tutup matanya agar tidak dapat melihat, hanya satu orang yang sebagai pemimpin berada di pinggir lapangan yang akan mengarahkan peserta ke tujuan.  Tugas dari ular ini adalah mencari ular yang ada di lapangan.
Aturannya
Setiap orang akan memegang peserta yang ada di hadapannya, pegangan tidak boleh putus, ketika barisan putus maka ular akan mati karena badannya terputus dan ular mati sehingga harus di ulangi dari awal.
Kelompok yang berhasil mendapatkan bola terbanyak dia  yang menang.
Peralatan
·         Bola Warna warni atau kelereng
·         Tali rafia untuk pembatas
·         Penutup mata
  1. Karpet ajaib
Ini adalah kain bertuah, kain di bentangkan di tanah dan di atasnya ada gelas yang berisi air. Tugasnya nya adalah seluruh peserta akan memegang pinggir kain dan memindahkan air tersebut dengan jarak tertentu.
Aturan
Peserta tidak boleh memegang gelas yang ada di tengah kain.
Peserta yang dapat sampai pada tempat tersebut tanpa menumpahkan air dia yang mendapatkan nilain penuh.
Peralatan
·         Kain sepanjang 2 x 1 m
·         Gelas plastik
·         Air
·         Ember
·         Garis start dan garis finish
  1. Jaring laba-laba
Di depan ada halangan berupa jaring laba-laba yang harus di lewati.
Aturan
Peserta tidak boleh menyentuh jaring laba-laba yang ada.
Ketika menyentuh maka akan dimulai dari awal.
Peralatan
·         Tali pramuka yang telah di bentuk menjadi sebuah jaring
  1. Sekoci
Peserta akan melewati sungai yang beracun. peserta harus dapat menyeberangi sungai tersebut dengan bantuan 2 sekoci.
Aturan
Anggota badan tidak boleh keluar dari sekoci yang telah di sediakan.
peserta yang dapat melaksanakan dengan baik akan dapat mendapatkan nilai tertinggi.
Peralatan
·         2 buah mmt ukuran 2 x 1
·         Garis start dan garis finish


  1. Penjara listrik
Seluruh peserta diibaratkan adalah tahanan yang akan melarikan diri keluar dari tahanan.
Tetapi jerujinya terbuat dialiri listrik dan seluruh peserta harus keluar dari penjara tersebut tanpa menyentuh jeruji.
Bagi peserta yang menyentuh jerujinya maka peserta itu akan mati dan alarm akan berbunyi, sehingga harus di mulai dari awal. Karena ada penjaga yang sedang tidur maka, saat melarikan diri tidak boleh mengeluarkan suara, karena nanti penjaga akan bangun
Aturan
·         Peserta yang menyentuh maka harus di mulai dari awal.
·         Tidak boleh menggunakan bahasa verbal atau tidak boleh mengeluarkan suara
·         Peralatan
Area permainan
·         Bambu untuk menyebrang 2 meteran

  1. Estafet air
Peserta mengestafetkan air di dalam botol yang sudah disediakan.  Seserta akan duduk saling berurutan dan gelas yang akan digunakan estafet harus lewat atas tidak boleh lewat samping. Gelas yang di gunakan untuk estafet sudah dilubangi sedemikian rupa sehingga air akan bocor, agar tidak bocor peserta harus menutup lubang tersebut agar tidak bocor.
Aturan main
·         Yang mengambil air hanya pemain yang ada di depan.
·         Gelas harus di estafetkan dari atas kepala.
Alat yang di gunakan
·         Botol
·         Ember
·         Gelas kosong
  1. Pesan berantai
Peserta akan menyampaikan pesan berantai dari belakang ke depan.
Aturan
·         Peserta harus menyampaikan berurutan dari belakang ke depan tidak boleh ngeblong.
·         Semua peserta duduk berbanjar
Peralatan
·         Kertas
·         Ball point
·         Pesan yang akan disampaikan
  1. Tambang keberesamaan
Seluruh peserta di ikat dalam satu tambang atau tali
Dalam satu kebersamaan itu peserta harus menyusun dasa darma
Peraturan
·         Peserta tidak boleh keluar dari tambang kebersamaan
·         peserta mencari kata-kata dasa darma di tempat yang telah di tentukan
·         peserta yang telah dapat menyusun dasa darma dia yang menang
alat yang di gunakan
·         tali webeng
·         kata-kata menyusun dasa darma